Mengelola Passion

Banyak orang salah mengartikan bahwa passion sama dengan hobi. Salah besar. Pembeda utama antara hobi dan passion adalah, hobi biasanya bersifat konsumtif, sedangkan passion bisa diarahkan untuk menjadi kegiatan produktif.

Secara bahasa passion berarti gairah. Passion adalah keadaan ketika kita merasa sangat berdaya ketika bekerja, atau sedang melakukan sesuatu.

Kenyataannya, sulit menemukan orang yang memiliki pekerjaan dengan mengandalkan passion. Ini disebabkan oleh kebanyakan motif utama seorang pencari kerja adalah: Uang. Dengan keinginan untuk memiliki uang, orang rela melakukan pekerjaan apa saja, dan tidak memperdulikan passion. Dampaknya, performa kerja seseorang tidak akan maksimal, dan berujung pada tingkat stress yang menumpuk.

Lalu, apakah kita harus keluar dari pekerjaan kita saat ini dan mencari pekerjaan baru yang sesuai passion?

Mari kita gunakan analogi kakak-adik. Kita anggap pekerjaan kita saat ini adalah seorang kakak, dan passion kita adalah adik.

Seorang adik yang masih kecil, cenderung masih butuh bantuan dan arahan dari yang lebih tua. Orang yang lebih tua, dalam hal ini kakak, akan memenuhi kebutuhan si adik hingga adik besar dan mandiri.

Begitu juga dengan pekerjaan dan passion. Kita harus realistis bahwa pekerjaan kita saat ini adalah jalan untuk bisa membela adik kecil kita, si passion. Kita harus sabar menekuni pekerjaan kita sambil mengasah passion yang kita miliki. Tentu menjalani passion membutuhkan biaya. Gaji dari pekerjaan kita saat inilah yang menjadi sumber biayanya.

Ketika passion sudah bisa memberikan hasil yang cukup untuk menutupi segala kebutuhan, barulah kita boleh meninggalkan pekerjaan yang sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *